SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya penanganan dampak bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kec. Pronojiwo dan Candipuro Kab. Lumajang, pada Jumat (7/7/2023).
Sejak bencana terjadi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah menurunkan Tim Kesehatan, Tim Reaksi Cepat (TRC), Tagana, mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan sosial, menurunkan tim dari Dinas PU Bina Marga serta tidak pentingnya kordinasi dengan PLN UID JawaTimur serta memastikan warga terdampak terfasilitasi kebutuhan dasarnya.
Saat ini, Pemprov Jatim juga tengah berkoordinasi dengan PLN dan turun langsung ke lokasi untuk mengupayakan agar jaringan listrik bisa kembali difungsikan.
"Kami berterimakasih kepada PLN yang telah menerjunkan Tim di lokasi terdampak untuk percepatan pemulihan kelistrikan. Tenda BPBD sudah kita siapkan, dapur umum sudah siap dan tim kesehatan juga telah berada di lokasi, ” ungkap Gubernur Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Aceh, Sabtu (8/7/2023).
Dikatakannya, seluruh tim terus bekerja membantu, mendampingi warga terdampak akibat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor. Bahkan, banyak dari masyarakat saling bergotong royong untuk membantu tim di dapur umum maupun ditenda pengungsian sementara.
“PLN juga sudah menyiagakan personel untuk memantau kondisi kelistrikan disana, dan mengupayakan agar daerah terdampak di sana kembali segera mendapatkan aliran listrik, ” imbuhnya.
Sebagaimana informasi, bencana banjir lahar dingin di Lumajang mengakibatkan gangguan kelistrikan terhitung sejak hari Jumat (7/7/2023) pukul 14.35 WIB. Hal ini dikarenakan terdapat 6 tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) di desa Tumpeng patah dan hanyut akibat banjir bandang.
Akibat peristiwa tersebut sebanyak 134 gardu dengan jumlah pelanggan sebanyak 34.783 di Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Taman Ayu, Desa Oro-oro Ombo, Desa Kaliuling, Desa Purorejo, Desa Tempurejo, Desa Tempursari, Desa Pundungsari, Desa Bulurejo, Desa Sidomukti, Desa Tegalrejo, Dusun Licin terdampak.
Sebagai langkah cepat, PLN telah menurunkan 78 personil gabungan, 3 unit mobil crane, 11 mobil teknik untuk melokalisir wilayah padam dan melakukan perbaikan.
“Alhamdulillah kami juga telah dapat laporan bahwa PLN telah menyiapkan Genset 3 unit dan memobilisasi tambahan 6 unit genset untuk menyuplai kebutuhan posko pengungsian dan lokasi vital lainnya, ” tegasnya.
Hingga pukul 21.46 WIB, personel PLN telah berhasil memulihkan 41 gardu distribusi. Masih terdapat 93 gardu yang menyuplai 23.441 pelanggan yang terdampak.
Dengan keterbatasan akses dan hujan di lokasi, Gubernur Khofifah menyebut bahwa PLN menargetkan bahwa upaya pemulihan sistem dapat diselesaikan maksimal 2x24 jam sampai dengan hari Minggu (9/7/2023).
Selain itu, dalam kondisi pasca bencana seperti saat ini, Gubernur Khofifah meminta seluruh jajaran dan mitra strategis Pemprov Jatim seperti PLN hingga Kementerian PUPR untuk menyiagakan seluruh peralatan maupun personel di masing masing daerah guna mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dan ditimbulkan akibat dampak bencana.
"Kami mohon kepada mitra strategis Pemprov Jatim untuk menyiagakan personel agar tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem. Peralatan berat mohon dicek dan dikontrol serta disiagakan agar ketika bencana terjadi bisa gerak cepat melakukan pengamanan dan evakuasi jika terjadi hal yang di luar kontrol, " tegasnya.
"Mohon do'a semuanya agar proses pemulihan dan penanganan bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Lumajang berjalan lancar cepat dan selamat. Amin . Insya Allah minggu (9/7) saya akan takziyah kepada korban meninggal dan memastikan layanan dasar berfungsi kembali, " pungkasnya.(red)