M YAMIN, METRO–Gedung Balai Kota Lama yang berada di kawasan Pasar Raya Kota Padang diresmikan sebagai museum dan Galeri Arsip Statis. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Kepala Dinas Kebudayan Sumbar Jefrinal Arifin bersama Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, Sabtu (7/12).
Andree mengatakan gedung Balai Kota Lama memiliki sejarah yang panjang dari masa ke masa. “Gedung ini banyak menyimpan sejarah, banyak kenangan warga terhadap Kota Padang. Kami juga meminta arahan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bagaimana mengelola museum yang baik,” ujarnya.
Andree mengungkapkan, hampir di semua kota di seluruh dunia mempunyai museum, seperti museum sejarah pemerintahan, sejarah budaya dan lainnya.
“Sebelum dibuka untuk umum, anak-anak kita dari SMP 2 Padang yang hadir bisa melihat dan menyaksikan bahwa Kota Padang sebagai kota metropolitan dan kota toleransi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Sumbar Ny. Harneli Mahyeldi berharap dengan diresmikannya museum dapat menjadi wadah bagi generasi muda agar mengetahui sejarah Kota Padang dari masa ke masa.
“Kita berharap akan ada kunjungan dari mancanegara, menjadi tujuan wisata, terkhusus anak-anak kita bisa berkunjung dapat meramaikan dan merasakan perjuangan dari pahlawan sehingga mereka berusaha untuk mengukir prestasi seperti para pendahulu,” harapnya.
Serunya Belajar di Museum
Sementara itu, Aulia Maulina siswi SMP 2 Kota Padang. takjub saat pertama kali memasuki museum dan Galeri Arsip Statis. Ia tampak antusias melihat dan membaca perjalanan sejarah Kota Padang dari masa ke masa.
Aulia datang bersama puluhan teman dan beberapa beberapa guru. Mereka sangat antusias untuk mempelajari sejarah lewat museum dan Galeri Arsip Statis.
“Belajar di museum itu ternyata tidak membosankan, tinggal scan barcode, kita bisa membaca sejarah dari setiap foto yang terpajang,” kata Aulia, Sabtu (7/12).
Aulia bersama temannya tenggelam dalam menikmati sajian sejarah. Pembangunan Gedung Balaikota Lama yang didirikan pada tahun 1931, selesai pada tahun 1936 dan sekarang sudah menjadi salah satu cagar budaya di Kota Padang.
“Lewat scan barcode kita bisa tahu sejarah yang ada di Kota Padang, bikin museum jadi menyenangkan,” ujar Aulia.
Selain sejarah pembangunan, museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah seperti stempel yang digunakan pemerintah dari masa ke masa, mesin ketik. Termasuk sejarah Wali Kota Padang setiap periodenya juga ditampilkan pada dinding museum.
“Dengan mengunjungi museum seperti ini, kita tidak hanya belajar dari buku. Tapi juga bisa datang ke tempatnya langsung, ditambah lagi gaya bangunan yang mengingatkan kita pada masa lampau,” ujar Aulia.
Di setiap dinding museum menawarkan cerita sejarah, membuat suasana museum menjadi asyik dan menyenangkan.
“Kalau museumnya asyik dan menyenangkan seperti ini, banyak anak muda yang berkunjung ke museum buat belajar sejarah. Selain itu, setiap sudut museum sangat cocok untuk foto-foto,” kata Aulia. (brm)