BMKG Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana akibat Cuaca Ekstrem, Masuki Puncak Musim Hujan, Hindari Bepergian ke Kawasan Rawan Longsor

2 months ago 55

PADANG, METRO–Badan Penanggulangan Bencana Da­erah (BPBD) Sumbar, mengimbau masya­ra­kat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana menyusul kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah. Cuaca ekstrem ini diprediksi akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2024.

Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab, menyebutkan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Kli­ma­to­logi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Sumatra Barat akan terus dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.

“Kewaspadaan sangat penting untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan serta meminimalkan risiko bencana, terutama bagi warga yang bepergian melalui jalan-jalan di dekat tebing atau kawasan rawan longsor,” ujar Ilham di Kota Padang, kemarin.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurnia­wan dalam rilis resmi secara tertulis mengungkap dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi cuaca di Sumbar. Kondisi cuaca ekstrem di Sumbar disebabkan oleh beberapa faktor atmosferik, termasuk gerombolan awan hujan yang terdeteksi bergerak melintasi wilayah Indonesia.

“Curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan terus terjadi hingga penghujung tahun 2024, terutama karena saat ini Sumatra memasuki puncak musim hujan,” jelas Desindra dalam keterangan resminya, Kamis (5/12).

Ia mengungkap dengan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi kondisi cua­ca di wilayah Sumbar, antara lain aktivitas monsun Asia, anomali positif suhu muka laut di perairan barat dan gelombang Ros­sby Equatorial dan Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatera.

Selain itu adanya aktivitas Osilasi Madden-Julian, aktivitas Dipole Mode, serta daerah pertemuan arus dan belokan angin pada ketinggian 3.000 kaki dari permukaan laut sehingga menimbulkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan yang intensif di Sumatera Barat.

“Kelembapan udara dan labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau ma­sih cukup kuat juga mam­pu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan,” kata Desindra men­­je­laskan.

Ia mengatakan berdasarkan kondisi tersebut terdapat potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Sumatera Barat.

“Kondisi ini dapat mengakibatkan bencana Hidro­me­teorologi berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin,” katanya.

BMKG juga menyarankan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG dan media sosial BMKG Minangkabau untuk mendapatkan peringatan dini terkait kondisi cuaca di wila­yah masing-masing.

BPBD Sumbar mengimbau masyarakat untuk me­ng­hindari bepergian ke ka­wasan rawan longsor, seperti jalanan yang berdekatan dengan tebing atau perbukitan. Kemudian, me­nga­wasi kondisi lingkungan sekitar, terutama daerah yang berpotensi mengalami genangan atau banjir bandang.

“Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan selama berkendara dan memastikan keselamatan pribadi serta keluarga. Dan, memanfaatkan informasi cuaca dari BMKG untuk merencanakan aktivitas sehari-hari,” ungkap Desindra.

Dijelaskannya, saat ini masyarakat diminta tetap siaga menghadapi situasi darurat dengan menyimpan barang penting di tempat yang aman dari bencana.

“BPBD dan BMKG berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam menghadapi cuaca ekstrem ini dengan tetap memprioritaskan keselamatan,” imbuhnya.

“BMKG Minangkabau menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada bulan Desember ini khususnya pada periode Nataru 2024 /2025,” lanjut Desindra. (brm)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |