Cak Imin: Muhammadiyah Tidak Ada Matinya

2 months ago 32

JAKARTA, METRO–Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Ma­syarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan pentingnya peran ge­nerasi muda dalam mem­perkuat sistem de­mokrasi Indonesia. Baginya, Muhammadiyah me­mili­ki sejarah panjang bagi bangsa.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara pem­bukaan Akademi Politik yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (5/12).

“Gerakan perjuangan Muhammadiyah, juga organisasi keagamaan lainnya, mau politik mau eko­nomi mau pendidikan itu memang dahsyat dan luar biasa. (Dan) guru terbesar (dalam perjuangan) yang tidak ada matinya itu adalah Muhammadiyah, selalu hadir, selalu konsisten, dan selalu menjadi solusi dan harapan,” kata Cak Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengapresiasi upaya IMM dalam mengembangkan pemahaman politik yang berlandaskan pa­da nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan.

Ia berharap peserta Akademi Politik dapat me­ng­gali pengetahuan tentang politik yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif untuk menjawab tantangan zaman.

“Saya dulu juga sama seperti teman-teman, me­nga­wali karir dari aktivis di PMII. Zaman itu sulit sekali mengadakan kumpul-kumpul seperti ini, pasti dibubarkan. Dan sekarang sudah berubah, semua bebas menggelar kegiatan, jadi ruang pembelajaran semakin terbuka lebar,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, Cak Imin juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan politik bagi masyarakat, terutama kalangan muda, agar mereka lebih siap dalam menghadapi dinamika politik global dan lokal.

“Melalui program-program seperti ini, kita berharap dapat mencetak pe­mim­pin yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Rektor IV UHAMKA Dr. Dwi Fajri menyambut baik kedatangan Cak Imin didampingi duanorang staf­susnya, yaitu Badrut Ta­mam dan Lukmanul Khakim. Menurutnya Cak Imin adalah contoh politisi yang punya banyak nyawa.

“Saya sejak kuliah dulu di UIN Ciputat sudah kerap mendengar nama Cak Imin. Beliau waktu usia 32 tahun sudah jadi pimpinan di DPR. Nah, teman-teman semua harus belajar betul langkah politik Cak Imin, beliau sangat berpengalaman dengan dinamika politik apapun. Kalau boleh saya istilahkan, Cak Imin ini politisi yang punya banyak nyawa,” kata Fajri.

Sementara itu, Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik DPP IMM Ari Aprian Harahap mengaku senang bisa belajar politik langsung kepada Cak Imin. “Terima kasih sudah hadir di sini pak. Tentu ini kesempatan baik bagi saya, para Immawati dan Immawan bagaimana belajar politik, karena politik juga salah satu jalan dakwah,” ungkap Ari.

Akademi Politik IMM dengan tema Membumi­kan Gerakan Politik Muhammadiyah Demi Indonesia Berkemajuan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa perwakilan pengurus IMM dari berbagai daerah. Mereka semua bertekad untuk meningkatkan pemahaman dalam bidang politik, pemerintahan, dan pembangunan. (jpc)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |