PAYAKUMBUH, METRO–BPJS Kesehatan terus berupaya menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan agar dapat memudahkan dan menjamin seluruh pesertanya dalam hal penyediaan fasilitas kesehatan terdekat dari peserta, hingga penjaminan saat peserta berada di luar wilayah domisilinya.
Kemudahan akses tersebut dirasakan oleh Eldio (3), seorang balita asal kota Padang yang mendapatkan jaminan kesehatan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat berada di luar kota. Ibu Eldio, Acacia Giovanny (30) atau akrab disapa Cia, mengungkapkan bahwa ia sekeluarga baru pindah domilisi ke kota Payakumbuh beberapa bulan lalu, Sabtu (7/12).
Cia bercerita, anaknya mengalami kecelakaan saat bermain dan mengalami cedera pada gigi yang menyebabkan pendarahan hebat. Kejadian ini memicu kepanikan, sehingga Eldio dibawa segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
“Kejadian ini terjadi pada tengah malam ketika Eldio sedang bermain bersama ayahnya di rumah. Tiba-tiba Eldio terjatuh dan gigi depan bagian atasnya menghantam lutut ayahnya, sehingga menyebabkan luka pada gusi dan gigi yang berdarah serta membuat kami panik dan membawa Eldio ke rumah sakit terdekat,” cerita Cia.
Beruntung, meskipun tinggal di luar domisili sesuai data BPJS Kesehatan, Eldio tetap mendapatkan perlindungan perawatan medis tanpa kendala berkat Program JKN yang memberikan kemudahan akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
“Saya baru pindah di Payakumbuh 10 bulan lalu, namun saya belum sempat memindahkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) saya di sini karena sibuk mengurus anak-anak. Alhamdulillah, meskipun FKTP saya masih di Padang, anak saya tetap dijamin biaya pengobatannya oleh BPJS Kesehatan saat di IGD RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh,” ungkap Cia.
Setelah tiba di rumah sakit, Eldio mendapatkan penanganan oleh tim medis yang mengatakan bahwa gigi susu bagian depan yang terluka menyebabkan pendarahan yang cukup parah. Tim medis kemudian melakukan prosedur penanganan luka pada gusi dan gigi, serta membersihkan area sekitar untuk mencegah infeksi. “Saat di IGD rumah sakit, luka Eldio segera dibersihkan oleh dokter dan diberikan antibiotik untuk membantu proses penyembuhan. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata giginya goyang dan saraf giginya mati atau rusak,” ujar Cia.
Kondisi Eldio pun mulai membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Dokter menyarankan agar Eldio mendapatkan perawatan saraf akar gigi dan saluran gigi, namun tindakan medis ini baru dapat dilakukan ketika usia Eldio sudah beranjak 5 tahun.
“Keesokan harinya, saya dan suami membawa Eldio untuk kontrol dan pemeriksaan lanjutan. Dokter mengatakan jika Eldio butuh perawaran saraf akar gigi dan saluran gigi, namun tindakan ini harus ditunda karena baru dapat dilakukan ketika usia Eldio sudah 5 tahun,” ucap Cia.
Meski awalnya Eldio menangis, orang tuanya tetap mendampinginya dengan penuh kasih sayang dan dokter serta perawat pun menghibur Eldio agar merasa nyaman selama perawatan. Cia mengaku, ia mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan dari pihak rumah sakit. “Pelayanan yang saya rasakan saat menemani anak berobat di rumah sakit sangat baik dan memuaskan. Dokter dan perawat menghibur anak saya yang sedang kesakitan hingga bisa tertawa, kemudian saya tidak pernah merasakan adanya diskriminasi sedikitpun,” kata Cia.
Cia juga menambahkan bahwa proses administrasi yang dilakukan di rumah sakit sangat cepat dan mudah. Meskipun berada di luar domisili, Cia tidak merasakan hambatan dalam mendapatkan layanan kesehatan. “Kami diberitahu bahwa meskipun tidak sesuai dengan data domisili, anak saya tetap dapat dijamin oleh Program JKN dan semua prosedur administrasi berjalan lancar. Kami benar-benar merasa terbantu,” tambah Cia.
Cia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah memberikan perlindungan kesehatan yang sangat membantu keluarga mereka dalam situasi darurat. Cia juga berharap semoga pelayanan BPJS Kesehatan semakin lebih baik. (uus)