AGAM, METRO–Tim Gabungan SAR gabungan menghentikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap nelayan bernama Edi Kamardi (43) warga Kubu, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya yang hilang tenggelam saat menjaring ikan di Danau Maninjau. Dihentikannya operasi itu setelah Tim SAR melakukan pencarian selama seminggu.
“Proses pencarian dihentikan pada Senin (16/12) pukul 18.00 WIB dan ini berdasarkan hasil musyawarah tim gabungan dengan pihak keluarga. Kami tidak menemukan tanda-tanda korban selama proses pencarian,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Ichwan Pratama Danda saat dikonfirmasi wartawan.
Menutur Ichwan, meski pencarian sudah dihentikan, jika ada tanda-tanda keberadaan korban, maka proses pencarian bisa dibuka kembali. Pasalnya, Tim SAR gabungan sudah menyisir seluruh kawasan danau, namun belum sedikitpun menemui tanda-tanda keberadaan korban yang dilaporkan hilang di sana.
“Sesuai SOP operasi SAR, operasi dihentikan di hari ketujuh. Kecuali jika kita menemukan adanya tanda-tanda, kemungkinan diperpanjang. Tapi, ternyata pada hari ketujuh ini, pencarian yang kita lakukan belum juga membuahkan hasil,” ujar dia.
Selama proses pencarian, kata Ichwan, melibatkan personel gabungan dari BPBD Agam, TNI/Polri, Basarnas, PMI, pemerintah kecamatan dan nagari, KSB beserta masyarakat. Sebanyak empat unit perahu milik BPDB dan Basarnas ditambah perahu milik masyarakat dikerahkan menyisir perairan danau.
“Di lapangan, tim SAR kesulitan menentukan titik fokus pencarian, karena titik hilangnya korban yang abu-abu. Semula korban diinformasikan hilang di kawasan perairan Jorong Bancah, Nagari Maninjau, sebab perahu korban ditemukan di sekitar perairan ini,” jelasnya.
Namun, ungkap Ichwan, ini juga tidak bisa dipastikan, mengingat, sebelum korban hilang, kawasan danau diterjang angin badai dan diselimuti kabut. Sehingga penglihatan jadi terbatas.
“Ini menjadi salah satu kesulitan tim di lapangan melakukan pencarian. Di tambah lagi beberapa hari pencarian ini, tim di lapangan dihadapkan pada cuaca buruk, hujan dan angin yang cukup kencang,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ichwan Pratama Danda mengatakan, korban tenggelam saat menang-kap ikan dengan jaring. Korban saat itu menggu-nakan perahu menuju ke tengah danau untuk mengangkat jaring ikan yang sebelumnya sudah ditinggalkan oleh korban.
“Menurut keterangan ayah korban atas nama Sofyan Sutan Sari Alam, korban berangkat dari rumah sekitar pukul 07.30 WIB untuk mencari atau menjaring ikan dengan menggunakan kapal boat. Sekitar pukul 08.30 WIB di sekitar wilayah Danau Ma-ninjau angin cukup kencang,” ujar Ichwan Pratama Danda.
Setelah itu, ungkap Ichwan Pratama Danda, warga setempat atas nama Zona (37) dan Nofendra (36) melihat sebuah boat kondisi terapung. Kemudian saksi mencoba memeriksa boat tersebut dan ternyata boat dalam keadaan kosong atau tidak ada orang. (pry)