PAUH, METRO–Sebanyak 300 Anak-anak Nagari Pauh Limo Kecamatan Pauh Kota Padang dikhitan atau disunat massal, Minggu (15/12) di Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) Padang.
Khitan massal kerja sama antara Unand dengan Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo, KAN Pauh Limo dan Pemko Padang itu ditandai dengan tradisi sosial serta event budaya khitan berupa prosesi arak-arakkan peserta khitan dari Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh Limo.
Arak-arakkan diikuti peserta anak-anak yang ikut khitan, Bundo Kanduang, Ninik Mamak, kesenian tradisional, ninik mamak dan Anak Nagari Pauh Limo. Selain arak-arakkan juga ditampilkan produk UMKM makanan tradisional secara gratis oleh Bundo Kanduang.
Rektor Unand Dr. Efa Yonnedi yang melepas arak-arakkan peserta khitan pagi itu mengatakan, Unand melalui RS Unand menyediakan tenaga ahli spesialis dan konsultan untuk khitanan massal Anak Nagari Pauh Limo.
“Ada 300 lebih Anak Nagari yang ikut khitan. Kita layani gratis dengan teknologi canggih dan modern. Kalau ditagih biayanya besar. Tapi kita komit menyediakan ini secara gratis untuk anak nagari. Ini khitanan gratis yang ke-17 kali diselenggarakan yang merupakan bentuk kegiatan sosial dan pengabdian Unand untuk masyarakat,” terangnya.
Selain khitanan gratis, Unand dalam kegiatan sosialnya juga ikut memberdayakan UMKM. Keberadaan mahasiswa Unand berdampak kehadiran rumah-rumah kost oleh masyarakat, sehingga juga ikut menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
Ketua KAN Pauh Lima Kecamatan Pauh, M Nazif Malin Basa mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo yang telah menyelenggarakan khitanan massal gratis rutin setiap tahun untuk anak-anak miskin dan kurang mampu di Pauh.
“Selain khitanan gratis, banyak kegiatan lain yang diselenggarakan lembaga sosial ini. Tidak hanya di nagari saja, tapi juga daerah lain di Sumbar. Hari ini sebanyak 300 orang dikhitan. Juga dihadirkan UMKM yang menyajikan makanan tradisional,” terangnya.
Ketua Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo, Ramlan Tuanku Guru mengatakan, Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo organisasi yang dikelola oleh orang-orang lanjut usia (lansia). “Jadi Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo ini organisasi yang dimanage oleh lansia dan eksis di era milenial,” terangnya.
Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo ini menurutnya, sekarang sudah ada keterwakilan di sejumlah daerah , yakni Sumbar, Riau dan Jambi. “Jadi lembaga sosial ini dari Pauh untuk Indonesia,” terangnya.
Kegiatan yang dilaksanakan organisasi ini di antaranya, ada khitanan massal, ada rumah sunah lansia Indonesia, ada kurban dan juga ada kegiatan sosial lainnya.
Khusus kegiatan khitanan massal ini, sudah dimulai sejak tahun 2008 dan tidak tidak berhenti sampai sekarang. Dengan 17 kali penyelenggaraan sejak tahun 2008, maka sudah ada 3.500 peserta yang dikhitan.
“Ditambah peserta sekarang 300 peserta, jadi totalnya menjadi 3.800 peserta. Juga ada komunitas Baligar nantinya yang merupakan turunan dari kegiatan ini. Yang sudah dikhitan akan diberi keterampilan terapan nantinya,” terang Ramlan.
Penasehat Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo, Amri yang juga Mantan Camat Pauh, mengatakan, lembaga sosial ini luar biasa karena sudah 17 kali menyelenggarakan khitanan massal. “Kita ingin lembaga ini betul-betul berada, berarti dan diakui Pemko Padang. Lembaga sosial ini melaksanakan kegiatan sosial terus menerus. Sudah layak Pemko Padang memberikan penghargaan kepada lembaga sosial ini,” terangnya.
Bahkan dengan khitanan massal yang dikemas dengan menampilkan budaya dan adat, maka sudah pantas juga ditetapkan menjadi agenda event budaya di Kota Padang. “Event ini sebagai bentuk pembinaan seni budaya tradisi. Sunat gratis mengandung tradisi seorang anak laki-laki di puncak balignya harus disunat dalam ajaran Islam. Kami ingin dapat pengakuan lembaga sosial ini telah dewasa dalam hal kegiatan sosial ini,” harapnya.
Sebanyak 300 peserta khitanan massal ini tidak hanya dari Kecamatan Pauh saja, tapi juga ada dari Kecamatan Kurani, Padang Timur, Lubuk Begalung. Kegiatan khitanan massal ini juga melibatkan pelaku UMKM makanan tradisional dukungan Anak Nagari Pauh Limo, Bundo Kanduang dan Ninik Mamak. Mereka menyediakan makanan tradisional gratis. “Dengan adanya pameran makanaan tradisional ini dapat menjadi peluang promosi produk UMKM Kecamatan Pauh,” harapnya.
Camat Pauh Titin Masfetrin menyambut baik kegiata khitanan massal dan event budaya yang diselenggaraakan Lembaga Sosiak Meja Putih Saiyo dan Unand ini.
“Terima kasih kepada Pimpinan Unand yang sudah 17 tahun mendukung kegiatan khitanan ini dan juga masyaraat yang ikut berpartisipasi. Kita berharap kegiatan seperti ini terus belanjut oleh Lembaga Sosial Meja Putih Saiyo dan menjadi inspirasi lembaga sosial lainnya di Padang untuk ikut mengembangkan adat dan budaya dan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Baik di Kecamatan Pauh maupun Kota Padang. (fan)