Menteri Kebudayaan Resmikan Museum PDRI dan Museum Tan Malaka

1 month ago 46

LIMAPULUH KOTA, METRO–Bertepatan dengan Pe­ringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-76, Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmikan Museum PDRI di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kamis, (19/12).

Didampingi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dan Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt.Ban­daro Rajo, peresmian Museum yang berada di Jorong Aia Angek itu ditandai dengan penanda tanganan prasasti dan pengguntingan pita. Tidak ha­nya Museum PDRI, pada momen itu turut diresmikan Museum Tan Malaka yang berada di Nagari Pandam Gadang.

Setelah bertahun-ta­hun proses pembangunan, Pe­res­mian Museum PDRI begitu dinantikan masya­rakat Lima Puluh Kota khu­susnya Koto Tinggi. Hal itu tampak saat ratusan niniak mamak dan masyarakat tampak antusias menyaksikan meseum yang berdiri megah di utara Ibu Kota Sarilamak.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menekankan bahwa keberadaan Museum PDRI menjadi episode penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khusus­nya dalam mempertahankan kemerdekaan. Museum tersebut menjadi pengingat akan perjuangan panjang bangsa, yang sema­ngatnya diabadikan dalam bentuk Hari Bela Negara.

Museum PDRI diba­ngun di atas lahan seluas 20 hektare yang dihibahkan oleh masyarakat Koto Tinggi. Fadli Zon pun me­nga­presiasi tinggi kontribusi masyarakat Koto Tinggi yang berkorban membersamai pejuang PDRI.

“Lahan yang luas ini memberikan potensi besar untuk pengembangan kawasan, termasuk membangun fasilitas pendu­kung lainnya dan menjadi icon museum sejarah di Indonesia. Saya berharap agar kawasan tersebut dapat menjadi pusat ekosistem yang mendukung berbagai aktivitas, mulai dari edukasi hingga eko­nomi. Dengan adanya museum, pasar, masjid, hingga pusat kebudayaan, kawasan tersebut diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah baru yang da­pat menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri,” ungkap Menteri Fadli Zon.

“Keberadaan museum diharapkan menjadi refe­rensi bagi masyarakat khu­susnya generasi muda untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para pendahulu. Mari kenang PDRI, ke­nang jasa pahlawan,” imbuh Menteri dari Lima Puluh Kota ini.

Fadli Zon mengatakan, selain Museum PDRI di Koto Tinggi, situs-situs sejarah yang berada di Lima Puluh Kota seperti museum Tan Malaka, Masjid Tuo Ampang Godang, Taman Makam Lurah Kincia dan sejumlah tempat lainnya direncanakan akan direvitalisasi mulai tahun 2025 ini.

Bupati Safaruddin saat diwawancarai Tim Humas Diskominfo Lima Puluh Kota mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kebudayaan bersama jajaran atas diresmikannya Museum PDRI sebagai pengi­ngat sejarah perjuangan rakyat Sumatera Barat khususnya Lima Puluh Kota untuk kemerdekaan Indonesia.

“Kita patut berbangga dengan kemegahan ba­ngunan dan semua sejarah perjuangan yang ditampilkan melalui diorama di Museum PDRI ini. Semoga mampu kita manfaatkan sebagai pengingat sejarah, serta sumber inspirasi dan edukasi bagi generasi muda Lima Puluh Kota,” ucap Bupati Safaruddin.

Bupati menjelaskan, Monumen PDRI mengisahkan perjuangan luar biasa bangsa saat mempertahankan kemerdekaan dan jadi simbol perlawanan dan keteguhan para pejuang kita di masa kemerdekaan maupun di awal kemerdekaan. Bupati Safaruddin berharap langkah ini menjadi awal dari pengemba­ngan kawasan wisata sejarah di Lima Puluh Kota yang memberikan dampak ekonomi positif bagi ma­syarakat Koto Tinggi. (uus)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |