SUASANA khidmat dan penuh kebanggaan menyelimuti puncak peringatan Hari Jadi Kota Solok ke-54 yang digelar dalam Rapat Paripurna DPRD di Gedung Kubuang Tigo Baleh, Senin (16/12). Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari pejabat pemerintah hingga ninik mamak dan bundo kanduang yang mengenakan pakaian adat kebesaran, menambah nuansa budaya yang kental.
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Solok, Fauzi Rusli SE, MM, didampingi Wakil Ketua DPRD Amrinof Dias Dt Ula Gadang dan Mira Harmadia, S.Sos. Seluruh anggota DPRD Kota Solok tampil kompak mengenakan pakaian adat taluak balango, lengkap dengan kain sarung yang menjuntai di pundak.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumbar yang diwakili Kadishub Sumbar Dedi Diantolani, Wali Kota Solok Zul Elfian Umar, Wakil Wali Kota Ramadhani Kirana Putra, serta tokoh-tokoh masyarakat dan pemangku adat lainnya.
Ketua DPRD Kota Solok, Fauzi Rusli, menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi ke-54 ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kolaborasi dalam membangun Kota Solok menjadi lebih baik.
“Hari ini Kota Solok sudah berusia 54 tahun. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremoni, tapi momentum introspeksi untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, Kota Solok telah berkembang pesat dengan berbagai pembangunan infrastruktur dan sejumlah penghargaan yang berhasil diraih dari masa ke masa. Namun, cita-cita menjadikan Kota Solok sebagai kota yang maju, modern, dan agamis tetap membutuhkan sinergi dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Perubahan yang terjadi harus disikapi dengan cerdas agar Kota Solok tetap nyaman, maju, dan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan warganya,” tambahnya.
Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian Kota Solok selama 54 tahun terakhir. Menurutnya, pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur yang signifikan harus diimbangi dengan upaya menjadikan Solok sebagai kota yang nyaman dan berkualitas.
“Kita ingin Kota Solok menjadi kota Berjuara, yakni berkah, maju, dan sejahtera. Ini bisa dicapai jika seluruh masyarakat berkomitmen untuk menanamkan nilai moral yang tinggi dan menjaga keberkahan dari Allah SWT,” ungkap Zul Elfian.
Lebih lanjut, ia menyoroti keberhasilan Kota Solok sebagai kota tersehat di Sumatera Barat berdasarkan data BPS. Capaian ini menjadi simbol bahwa kolaborasi dan kebersamaan mampu menghadirkan hasil positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kadishub Sumbar Dedi Diantolani, menekankan pentingnya kesiapan Kota Solok menghadapi era globalisasi menuju smart city.
“Pemko Solok harus terus berinovasi, terutama dalam mencari opsi pembiayaan pembangunan melalui investasi. Sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah menjadi kunci utama untuk menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua LKAAM Kota Solok, H. Rusli Khatib Sulaiman Malin Marajo, menyebut bahwa meskipun Solok merupakan kota kecil, semangat kebersamaan warganya menjadikannya daerah yang diperhitungkan.
“Kota Solok memang tidak memiliki tambang atau kekayaan alam melimpah seperti daerah lain, tetapi semangat gotong-royong dan kebersamaan itulah yang menjadi modal besar bagi kemajuan daerah ini,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi, seluruh pihak berharap Kota Solok dapat terus tumbuh menjadi kota yang maju, modern, dan agamis, sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. (***)