UNP Kukuhkan 24 Guru Besar, Berperan bagi Bangsa, Perguruan Tinggi serta Pengembangan Ilmu

1 month ago 82

PADANG, METRO–Universitas Negeri Padang (UNP) ber­hasil memiliki rekor tertinggi Perguruan Ting­gi Negeri (PTN) da­lam mencapai pe­ngem­­bangan Sumber Daya Manusia (SDM) dosen selama tahun 2024 ini.

UNP telah meng­ha­silkan 24 guru besar baru. Pengukuhan guru besar (profesor) tersebut digelar selama dua hari, Rabu dan Kamis (18-19/12) di Auditorium UNP Kampus Air Tawar Padang dalam agenda Sidang Terbuka Senat Akademik UNP.

Pada hari pertama, Rabu (18/12), diku­kuh­kan 12 guru besar dari tiga fakultas. Yai­tu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Prof. Drs. Syaf­ri Ahmad, M.Pd., Ph.D, (Pendidikan Ma­tematika Sekolah Dasar), Prof. Dr. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons (Kon­seling Keluarga), Prof. Drs. Syahril, M.Pd., Ph.D (Ilmu Administrasi Pendidikan), Prof. Dra. Elfia Sukma, M.Pd., Ph.D  (Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia), Prof. Dr. Yeni Karneli, M.Pd, (Pembelajaran Baha­sa dan Sastra Indonesia), Prof. Dr. Dadan Suryana, M.Pd (Konsep Dasar Pen­didikan Anak Usia Dini), Dr. Jasrial, M.Pd (Pengem­bangan Pembelajaran).

Fakultas Teknik (FT), Prof. Dr. Refdinal, M.T (Pen­didikan Teknologi dan Keju­ruan), Prof. Dr. Sukardi, M.T (Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Elektro), Prof. Dr. Rijal Abdullah, M.T (Pendi­dikan Vokasional Kons­truksi Kayu), Prof. Dr. Arwi­zet K, M.T (Pendidikan Teknologi Kejuruan Teknik Mesin). Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Prof. Erni Masdupi, S.E., M.Si., Ph.D (Keuangan Perusahaan).

Sedangkan 12 guru be­sar yang dikukuhkan pada hari kedua, Kamis (19/12), dari empat fakultas, yakni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yakni, Prof. Yuni Ahda, M.Si (Biologi Mole­kuler), Prof. Dr. Edwin Mus­di, M.Si (Strategi Pemb­e­lajaran Matematika), Dr. Yulkifli, S.Pd, M.Si (Sistem Sensor), Prof. Dr. Armiati, M.Pd (Asesmen Pembe­lajaran Matematika), Prof. Dr. Syamsurizal. M.Biomed (Biomedik).

Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yakni Prof. Dr. Erni­wati, M.Hum (Sejarah Et­nik), Prof. Dr. Alrafni, M. Si (Pendidikan Politik) dan Prof. Dr. Suryanef, M.Si (Kebijakan Pendidikan).

Dari Fakultas Pariwi­sata dan Perhotelan (FPP), yaitu Prof. Dr. Elida, M.Pd (Strategi Pembelajaran Ta­ta Boga), Prof. Dr. Yuliar­ma, M.Ds (Strategi Pembe­laja­ran Tata Busana) dan Prof. Dr. Yuliana, S.P, M.P (Gizi Masyarakat dan Sum­ber Daya Keluarga). Fakul­tas Ilmu Keolahragaan (FIK) satu guru besar ada­lah Prof. Dr. Yendrizal, M.Pd (Pendidikan Manaje­men Kepelatihan Olahraga).

Saat pengukuhan guru besar di hari pertama, Rek­tor UNP, Dr. Ir. Krisma­dinata, S.T., M.T menyam­paikan ucapan selamat atas karier akademik yang telah dicapai para guru besar tersebut. “Ini bu­kanlah akhir dari proses pembela­jaran akademik, tetapi awal untuk karier akademik lebih baik lagi,” ucap Krisma­dinata saat Sidang Terbuka Senat Aka­demik Pengu­kuhan Guru Besar UNP di Auditorium UNP.

Krismadinata juga me­nyampaikan terima kasih kepada tim penilai akade­mik fakultas maupun universitas atas kerja keras mereka yang luar biasa. “Tidak lupa juga kepada tim dari SDM, yang diga­wangi Wakil Rektor III, bekerja siang malam, tan­pa henti, menghadapi tan­tangan. Mulai dari revisi, penolakan, hingga usulan kembali. Dengan keteku­nan mereka, akhirnya tan­tangan tersebut dapat dia­tasi,” terangnya.

Krismadinata meng­ung­kapkan, dengan me­ngu­kuhkan 12 dari 24 guru besar baru, maka UNP kini memiliki total 135 guru be­sar. Namun, diakuinya jum­lah tersebut belum cukup.

Krismadinata menga­ta­kan, gelar profesor me­rupakan jabatan tertinggi, Dia ibarat seorang jenderal dalam bidang keilmuwan dan keahlian di perguruan tinggi. Sementara kalau pendidikan tertinggi itu adalah S3.

“Dengan jumlah rum­pun keilmuwan dan keah­lian di UNP, jumlah tersebut masih kurang. Rata-rata setiap program studi (pro­di) di UNP butuh lima pro­fesor. Sekarang jumlah pro­di di UNP ada 151 prodi. Jadi butuh 300 guru besar (pro­fesor) idealnya. UNP sudah banyak mengha­silkan guru besar. Di mana­gemen UNP, kita mendo­rong semuanya. Selagi me­menuhi syarat jadi guru be­sar, kita usul­kan,” tegasnya.

Krismadinata menam­bahkan, untuk menjadi se­o­rang guru besar bukan pekerjaan yang tiba-tiba selesai, tetapi butuh per­siapan matang. Ada kom­ponen yang harus dipenu­hi. Mulai dari pengajaran, penelitian, pengabdian ma­­syarakat dam tugas penunjang lainnya.

“Untuk mencapai kom­ponen tersebut ada program yang dilakukan agar poin-poin calon guru besar terpenuhi. Salah satunya dengan penelitian. UNP telah anggarkan  15 persen dari rencana kerja angga­ran untuk penelitian dan pengabdian masyarakat,” terangnya.

Krismadinata mene­gaskan, saat dikukuhkan sebagai profesor atau guru besar, seorang dosen di­ang­gap telah menjadi ahli di bidang keilmuannya. Menjadi profesor atau gu­ru besar harapan setiap dosen atau pengajar di perguruan tinggi. Mereka berusaha semaksimal mung­kin mencapai jabatan akademik tersebut.

Jabatan akademik guru besar bagi seorang dosen bentuk penghargaan atas hasil karya ilmiah yang telah mereka lakukan, yang memberikan kontribusi nya­ta terhadap solusi per­masalahan di masyarakat. Krismadinata mengun­g­kap­kan, Guru Besar UNP telah memberikan kontri­bu­si bermacam untuk pem­bangunan di Sumbar. Dari bidang pendidikan, Guru Besar UNP memberikan warna pendidikan.

“Pendidikan di Sumbar kini cukup baik diban­ding­kan daerah lain di luar Sum­bar. Pendidikan karak­ter di Sumbar saat ini dipe­ngaruhi oleh Guru Besar UNP yang intens dan ham­pir setiap tahun melaksa­nakan pengabdian masya­rakat dan komunikasi de­ngan guru,” terangnya.

Krismadinata juga me­minta para guru besar menyampaikan gagasan dalam pengembangan keil­muwan ke depan. Kemam­puan seorang guru besar menghasilkan karya ilmiah merupakan kewajiban yang melekat pada jabatan akademiknya. Namun, gu­ru besar tidak hanya ditun­tut unggul secara akade­mis, tetapi juga memiliki moralitas yang baik.

“Profesor memiliki tiga peran penting, yakni peran bagi bangsa, perguruan tinggi masing-masing, ser­ta pengembangan ilmu. Guru besar diibaratkan etalase perguruan tinggi. Ku­alitas guru besar pergu­ruan tinggi sangat menen­tukan kualitas institusi ter­sebut. Sebagai etalase per­guruan tinggi, guru besar harus memberikan kontri­busi fundamental dalam kemajuan pendidikan,” te­gasnya.

Sekretaris UNP, Dr. Eri­an­joni, S.Sos., M.Si menga­takan, ada tradisi baru dalam pengukuhan guru besar di UNP. Semua guru besar yang akan dikukuh­kan diarak dengan kese­nian lokal dari fakultas masing dan didiringi rom­bongan dosen, tenaga pen­didik dan mahasiswa me­nuju prosesi acara pengu­kuhan di Auditorium UNP. (fan/adv)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |