Meriah dan Bermakna, Tradisi dan Refleksi HUT Kota Sawahlunto ke-136

3 days ago 6

PUNCAK perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sawahlunto ke-136 berlangsung meriah de­ngan prosesi Makan Ba­jamba di Lapangan Segi­tiga, Minggu (1/12). Acara ini dimulai pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh ber­bagai kalangan masyara­kat dan pejabat, termasuk Penjabat (Pj) Wali Kota Sa­wahlunto Fauzan Ha­san, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Yozar­wardi, anggota DPRD, serta tokoh adat dan ma­syarakat setempat.

Rangkaian perayaan dimulai dengan Sidang Paripurna DPRD pukul 08.00 WIB, diikuti oleh Prosesi Makan Bajamba. Selain itu, pengunjung disuguhkan berbagai at­raksi budaya, seperti pe­nampilan Kuda Kepang di Museum Kereta Api pada siang hari, dan Wayang Kulit di Museum Gudang Ransum pada malamnya.

Sehari sebelumnya, Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) menyemarakkan malam Minggu dengan musisi dari Ekuador, band nasio­nal Lyla, serta penyanyi lokal lintas suku.

Dalam sambutannya, PJ Wali Kota Fauzan Ha­san menekankan makna persatuan yang terwujud dalam Makan Bajamba, di mana semua peserta du­duk bersama tanpa mem­be­dakan status sosial.

“Ini adalah sim­bol sila­turahmi dan kebersamaan, mem­pertemukan ma­sya­rakat tanpa me­man­dang kaya atau miskin, tua atau mu­da, pen­du­duk lokal maupun perantau,” ung­kapnya.

Makan Bajamba adalah tradisi khas Minangkabau yang mencerminkan se­mangat gotong-ro­yong dan keber­sa­maan lintas etnis. Hal ini selaras de­ngan karakter Kota Sawahlunto seba­gai kota tambang tua yang dihuni beragam suku Minang, Jawa, Batak, dan Sunda yang hidup rukun sejak masa kolonial Belanda.

Fauzan juga mengajak masyarakat untuk menja­dikan momentum HUT ini sebagai sarana intros­peksi, terutama pasca Pil­kada 27 November yang berjalan lancar. “Mari sa­tukan tekad untuk mem­bangun Sawahlunto yang lebih baik. Tingkatkan si­nergi demi masa depan yang lebih sejahtera,” tuturnya.

Sekda Provinsi Suma­tera Barat, Yozarwardi, turut memuji pelaksanaan tradisi Makan Bajamba. “Kota kecil ini patut dia­cu­ngi jempol karena mam­pu melestarikan nilai-nilai budaya lokal sekaligus menjadi daya tarik wisata. Tradisi ini adalah cer­mi­nan kearifan lokal yang ha­rus terus dijaga,” ka­tanya.

Ia juga meng­himbau para pe­rantau untuk ber­kontribusi pada pembangunan Ko­ta Sawahlunto me­lalui jaringan dan po­tensi yang di­miliki. “Kolaborasi semua pihak sa­ngat pen­ting untuk men­du­kung pe­ningkatan ekonomi dan ke­se­jahteraan masya­rakat Sa­wah­lunto,” tam­bahnya.

Perayaan HUT Kota Sawahlunto ke-136 tidak hanya menjad­i ajang me­ra­ya­kan pencapaian, teta­pi juga momen refleksi untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Dengan semangat per­satuan dan gotong-ro­yong, Sawahlunto terus menjaga identitas budaya sambil berinovasi menuju kemajuan. (***)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |