ESDM: Rp 64 Triliun untuk Listrik Seluruh Rumah Tangga RI 2025-2029

5 days ago 17

JAKARTA - Impian setiap rumah tangga di Indonesia untuk menikmati aliran listrik segera menemui jalan terang. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis kebutuhan anggaran fantastis sebesar Rp 64, 09 triliun guna mewujudkan elektrifikasi menyeluruh di seluruh penjuru negeri. Dana besar ini akan dikucurkan melalui dua program strategis, yaitu Listrik Desa (Lisdes) dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), yang rencananya bergulir mulai tahun 2025 hingga 2029.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, memaparkan rincian anggaran tersebut. Ia menyebutkan bahwa program Lisdes akan menyerap porsi terbesar dengan estimasi Rp 61, 56 triliun, sementara program BPBL dialokasikan sebesar Rp 2, 44 triliun. Angka ini mencerminkan komitmen serius pemerintah untuk memastikan tidak ada lagi rumah tangga yang terlewatkan dari akses listrik.

"Secara total untuk mencapai seluruh masyarakat, seluruh rumah tangga itu diperlukan anggaran Rp 61, 56 triliun untuk Lisdes, dan BPBL-nya Rp 2, 44 triliun. Sehingga totalnya untuk melistriki seluruh rumah tangga di Indonesia diperlukan tambahan Rp 64, 09 triliun, " ujar Dadan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (3/9/2025). Pernyataan ini tentu memantik harapan besar bagi masyarakat yang selama ini masih berjuang tanpa listrik.

Lebih lanjut, Dadan merinci alokasi anggaran Lisdes. Untuk tahun berjalan, tercatat Rp 3, 8 triliun telah disiapkan, dan angka ini akan melonjak signifikan menjadi Rp 5 triliun di tahun berikutnya. Dana tersebut akan difokuskan untuk memperluas jangkauan jaringan distribusi listrik ke daerah-daerah yang selama ini sulit diakses oleh PT PLN (Persero).

"Tahun depan akan dilakukan tahapan kedua untuk program Lisdes di 1.135 lokasi dengan total anggaran Rp 5 triliun. Ini terdiri dari perpanjangan grid jaringan distribusi dan juga PLTS komunal atau mungkin nanti ada juga yang PLTS individual, " jelasnya. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas dalam mencari solusi terbaik sesuai kondisi geografis dan kebutuhan masyarakat setempat.

Proyeksi anggaran yang dipaparkan Dadan menunjukkan peningkatan bertahap. Pada tahun 2026, Lisdes diproyeksikan menelan anggaran Rp 10 triliun untuk melistriki 186.216 pelanggan di 2.120 lokasi. Sementara itu, BPBL akan membantu 250.000 rumah tangga dengan alokasi Rp 530 miliar. Perkembangan ini sungguh menggembirakan, menandakan langkah maju yang nyata dalam upaya pemerataan akses energi.

Memasuki tahun 2027, anggaran Lisdes kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 15, 33 triliun, menyasar 218.513 pelanggan di 2.832 lokasi. Program BPBL pun tetap konsisten dengan alokasi Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga. Momentum positif ini diharapkan terus terjaga untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2028, Kementerian ESDM menganggarkan Rp 13, 06 triliun untuk program Lisdes, yang akan menjangkau 134.340 pelanggan di 1.637 lokasi. BPBL tetap mendapatkan alokasi Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga, menunjukkan kesinambungan program bantuan bagi masyarakat.

Puncak dari program ini diperkirakan terjadi pada tahun 2029, di mana anggaran Lisdes mencapai Rp 19, 5 triliun untuk melistriki 159.851 pelanggan di 1.947 lokasi. Sementara itu, BPBL akan mendapatkan Rp 395 miliar untuk membantu 186.773 rumah tangga. Angka-angka ini merupakan gambaran nyata dari kerja keras yang sedang dan akan terus dilakukan demi menerangi seluruh pelosok negeri. (PERS)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |