PLN Pacu Energi Panas Bumi: Dukung Swasembada Energi Nasional

5 days ago 19

JAKARTA – PT PLN (Persero) semakin mantap memimpin jalan menuju kemandirian energi Indonesia dengan menggenjot pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Langkah strategis ini merupakan wujud nyata dukungan PLN terhadap cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi yang bersumber dari kekayaan alam domestik.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, mengungkapkan bahwa mandat ambisius ini telah tertuang jelas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Pemerintah menargetkan Indonesia mampu menghasilkan kapasitas PLTP sebesar 5, 2 gigawatt (GW) di seluruh penjuru negeri. PLN berkomitmen penuh memastikan setiap proyek berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh lapisan masyarakat, Jumat (29/08/2025).

“Potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia sungguh luar biasa, tersebar di berbagai wilayah. Kami bertekad mengoptimalkan setiap kajian pengembangan PLTP agar kehadirannya benar-benar membawa perubahan positif, baik bagi masyarakat di sekitar lokasi proyek maupun bagi seluruh pelanggan PLN di Indonesia, ” ujar Suroso.

Suroso menambahkan bahwa PLN telah merancang berbagai strategi jitu untuk mempercepat realisasi proyek-proyek PLTP di berbagai daerah. Salah satu kunci utamanya adalah melalui kesepakatan pembelian uap panas bumi yang sinergis dengan para pengembang energi panas bumi.

"Kami memastikan setiap proyek panas bumi dijalankan bersama mitra-mitra strategis yang memiliki keahlian mumpuni dan visi yang sejalan dengan PLN. Tujuannya adalah menghadirkan energi bersih dengan harga yang terjangkau bagi bangsa ini. Seluruh proses pembangunan kami jalankan secara transparan, akuntabel, dan patuh pada setiap regulasi. Lebih dari itu, kami juga menjunjung tinggi prinsip kemitraan yang adil untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan, ” tegasnya.

Lebih lanjut, Suroso memaparkan bahwa PLN saat ini sedang mempersiapkan beberapa proyek panas bumi yang memiliki nilai strategis tinggi, termasuk dua proyek PLTP monumental di Provinsi Bengkulu. Kehadiran kedua proyek ini menjadi bagian integral dari implementasi RUPTL 2025–2034, yang dirancang untuk memperkuat bauran energi baru terbarukan (EBT) sekaligus menjaga keandalan pasokan listrik nasional.

Ia merinci, proyek PLTP Kepahiang dengan kapasitas 110 megawatt (MW) yang membentang di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong, kini tengah dalam tahap akhir pemilihan mitra strategis. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini nantinya akan disalurkan ke Gardu Induk (GI) Pekalongan di Kabupaten Kepahiang. Sementara itu, di wilayah Bengkulu lainnya, PLN juga tengah menggarap PLTP Hululais yang berkapasitas 110 MW di Kabupaten Lebong. Proyek ini ditargetkan dapat beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada tahun 2028. PLTP Hululais akan memanfaatkan sumber energi panas bumi yang berasal dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Aliran listrik dari PLTP Hululais akan disalurkan menuju GI Pekalongan di Kabupaten Kepahiang.

“Melalui pengembangan PLTP di berbagai penjuru negeri, PLN tidak hanya turut serta dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mempercepat transisi menuju energi hijau, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini kami wujudkan melalui pelibatan pelaku usaha lokal dan penyerapan tenaga kerja yang maksimal, ” tutup Suroso. (Klik PLN)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |