Direktur Utama PLN: 75% Kapasitas Listrik dalam 10 Tahun Berbasis Energi Terbarukan

5 days ago 21

JAKARTA - Indonesia selangkah lebih maju dalam transisi energi. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengumumkan terobosan signifikan: 75 persen dari total tambahan kapasitas pembangkit listrik baru dalam 10 tahun ke depan akan sepenuhnya berbasis energi terbarukan. Langkah ambisius ini merupakan implementasi nyata dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang baru saja diteken oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, tiga bulan lalu.

Darmawan menyampaikan pernyataan penting ini saat berbincang dalam acara detikSore on Location yang digelar di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Selasa, 7 Oktober 2025. Ia menjelaskan bahwa total penambahan kapasitas yang direncanakan mencapai 69, 5 Gigawatt (GW) dalam satu dekade mendatang.

"Selama 10 tahun akan ada penambahan 69, 5 GW additional capacity. Pembangkit. Nah ini, 75?ri 69, 5 GWh, ini arahan dari Pak Menteri sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, adalah berbasis pada energi baru terbarukan, " ujar Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menegaskan bahwa peran PLN adalah menerjemahkan arahan strategis tersebut menjadi aksi nyata. Kebijakan ini, menurutnya, memiliki tujuan ganda yang krusial: mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi impor dan memaksimalkan pemanfaatan potensi sumber daya energi domestik yang melimpah.

"Energi yang tadinya impor digantikan dengan energi yang berbasis pada domestik. Katanya di sini adalah langgas gitu kan ya. Swasembada energi ini siap laksanakan Pak Menteri, " tuturnya penuh keyakinan.

Darmawan memberikan gambaran yang lebih konkret mengenai pergeseran ini. Ia menekankan bahwa sumber energi yang tadinya bergantung pada impor kini akan beralih sepenuhnya pada kekayaan alam negeri sendiri. Mulai dari angin yang berhembus di berbagai penjuru nusantara, sinar matahari yang menyinari, hingga potensi tenaga air dan panas bumi (geotermal) yang tersimpan di dalam negeri, semuanya akan dioptimalkan.

"Jadi, impor menjadi domestik. Angin dari mana? Dalam negeri. Domestik. Matahari dari mana? Domestik. Tenaga air dari mana? Domestik. Geotermal dari mana? Domestik. Bukan impor lagi gitu, " jelasnya dengan antusias.

Selain agenda energi terbarukan, Darmawan juga membeberkan instruksi penting dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait penggantian bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dengan sumber energi yang lebih ekonomis. PLN berkomitmen penuh untuk melaksanakan arahan ini demi menciptakan pasokan listrik yang tidak hanya terjangkau tetapi juga tetap andal bagi seluruh masyarakat.

"Kami sudah lihat Bapak, arahan Pak Menteri ini yang mahal diganti dengan yang murah. Nah, tentu saja ini menjadi energi yang affordable. Tapi yang lebih penting juga, ini sistemnya harus andal nih Pak Dirut. 'Siap Pak Menteri kami laksanakan, jadi andal, '" jelasnya.

Puncak dari visi besar ini adalah target ambisius: pada tahun 2029, Indonesia tidak lagi mengenal istilah 'gelap'. Darmawan bertekad bahwa seluruh pelosok negeri akan terang benderang, mewujudkan keadilan sosial yang nyata bagi setiap keluarga Indonesia.

"Jadi di sini ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan lagi hanya tulisan di atas kertas, tapi bentuk nyata yaitu setiap keluarga yang ada hidup di Indonesia harus di tahun 2029 harus hidup dalam terang, " pungkasnya dengan semangat. (PERS)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |