Bank Nagari Imbau Nasabah Waspada Kejahatan Online Perbankan

3 weeks ago 53

PADANG,METRO–Bank Nagari terus me­ngi­ngatkan para nasabah­nya untuk lebih waspada terhadap berbagai modus kejahatan perbankan digital yang semakin marak terjadi. Beberapa modus kejahatan yang sering di­gun­akan oleh pelaku an­tara lain social engineering (soceng), phishing, dan skimming, yang bertujuan untuk mencuri data pribadi nasabah dan mengakses rekening mereka secara ilegal.

Direktur Keuangan Bank Nagari, Roni Edrian didampingi Pemimpin Di­visi Sekper Bank Nagari Tasman dan Humas Bank Nagari Affino Stephie men­jelaskan, pelaku kejahatan siber saat ini semakin cang­gih dalam menjalankan aksinya, bahkan tidak s­e­gan mengatasnamakan Bank Nagari untuk menipu nasabah. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pe­ma­ha­man tentang keamanan digital sangat penting agar tidak menjadi korban.

Ia menambahkan, Bank Nagari juga tidak pernah meminta nasabah dan mem­berikan barcode untuk pengisian link pemenang Undian Sikoci Berhadiah, karena pemenang sudah langsung dihubungi ma­sing-masing kantor cabang dan diumumkan melalui media cetak dan elektronik resmi Bank Nagari.

“Nasabah diminta ber­hati-hati terhadap berba­gai aktivitas digital yang mengatasnamakan Bank Nagari, baik melalui sam­bungan telepon, WhatsApp, scan barcode, QRIS, mau­pun metode lainnya. Jika menerima informasi yang mencurigakan, segera pas­tikan kebenarannya kepada personel Bank Nagari atau laporkan ke Nagari Call 150234,” ujar Roni.

Dijelaskan, apabila seo­rang nasabah menjadi kor­ban atau merasa me­nga­lami percobaan kejahatan digital, Bank Nagari me­nyarankan beberapa lang­kah awal yang harus sege­ra dilakukan yakni men­datangi kantor Bank Nagari terdekat untuk melakukan pemblo­kiran rekening agar tidak disalahgunakan lebih lanjut.

Kemudian, mengganti password aplikasi perban­kan, melakukan reset pe­rangkat, dan memasang antivirus pada laptop atau smartphone yang digu­nakan untuk bertransaksi. Menonaktifkan layanan e-channel yang masih aktif pada perangkat yang dicu­rigai telah disusupi.

Roni menekankan bah­wa semakin cepat nasabah melaporkan insiden yang dialami, semakin besar peluang untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Selain mengetahui lang­kah penanganan jika sudah menjadi korban, nasabah juga perlu memahami cara mencegah agar tidak terje­bak dalam modus kejaha­tan perbankan digital.

Beberapa imbauan dari Bank Nagari untuk meng­hindari ancaman tersebut di antaranya selalu me­ngunduh aplikasi resmi Bank Nagari hanya melalui Play Store dan App Store, serta memastikan semua transaksi dilakukan melalui website resmi Bank Nagari.

“Tidak mengklik tautan (link) mencurigakan atau mengunduh file APK yang dikirim melalui WhatsApp, email, atau aplikasi pesan lainnya,” katanya.

Selain itu nasabah ha­rus memastikan alamat website transaksi keua­ngan adalah alamat resmi dari Bank Nagari dan tidak memasukkan informasi penting di website yang tidak dikenal.

Tidak menyimpan user ID dan password perban­kan di web browser atau di perangkat yang mudah diakses orang lain, tidak membagikan data pribadi, seperti PIN, OTP, user­name, dan password, ke­pada siapa pun, ter­masuk pihak yang menga­ku dari Bank Nagari.

Lalu, membersihkan cache dan data secara berkala pada perangkat yang digunakan untuk tran­s­aksi keuangan. (*)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |