TANAHDATAR, METRO–Tiga hari begulir, kasus pembunuhan siswi MTsN 2 Sumanik yang jasadnya ditemukan dalam karung putih di pinggir jalan kawasan Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanahdatar, belum juga berhasil diungkap oleh pihak Kepolisian.
Sementara, pada Kamis (20/2), jenazah gadis remaja berinisial CN (15) itu sudah dimakamkan di kampung halamannya setelah menjalani visum dalam atau autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang. Sedangkan pelakunya sampai Jumat (21/1) belum diketahui dan belum ditangkap.
Pemakaman CN pun diwarnai isak tangis keluaga, sanak saudara hinga teman-teman korban. Bahkan, ayah kandung CN yang menjalani hukuman di Lapas Sijunjung juga menghadiri prosesi pemakaman dengan tangan diborgol dan dikawal petugas sipir dan Polisi.
Ibu kandung korban, Lisa mengakui dirinya tak terima putrinya tersebut tewas akibat dibunuh. Ia pun berharap Polisi segera menangkap pelakunya sehingga pelaku bisa mendapat hukuman yang seberat-beratnya.
“Saya tidak ikhla anak saya meninggal karena dibunuh. Sampai kapanpun, saya tidak ikhlas anak saya diginiin. Saya minta pelakunya segera ditangkap dan dihukum berat,” kata kata lisa.
Lisa menunggu proses autopsi jenazah putrinya tersebut di RS Bhayangkara Padang usai jasadnya dievakuasi dari lokasi penemuan di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanahdatar. Ia tak kuasa menahan air mata dan sering termenung. Sesekali, ia menyeka pipinya yang basah.
”Saya tidak ikhlas. Dari ujung rambut hingga kaki, saya tidak rela anak saya diginiin. Selama ini anak saya tidak pernah menyusahkan orang. Saya banting tulang untuk anak saya,” sambungnya.
Lisa mengatakan jenazah putrinya itu akan dibawa kembali ke kampung halaman usai proses autopsi di RS Bhayangkara selesai. Seswampainya di kampung, jenazah korban juga akan langsung di makamkan.
”Dibawa pulang jenazah anak saya dan langsung dimakamkan,” katanya lagi.
Sementara itu, Wali Nagari Sumanik, Yopi Hendra, mengatakan korban merupakan anak yang baik dan aktif bersosialisasi di Nagari.
“Anaknya baik, tidak ada yang aneh-aneh, anaknya pun aktif seperti anak-anak yang lainnya. Bahkan ia juga sering ikut melaksanakan kegiatan-kegiatan Nagari. Misalnya saja acara bulan Ramadhan, kemudian giat-giat lainnya,” sambungnya.
Oleh karena itu, Yopi menghimbau dan berharap agar masyarakat tidak mendeskripsikan korban tidak baik.
“Saya melihat di media sosial, banyak komentar masyarakat yang tidak baik. Kemudian tato yang digunakannya itu juga bukan tato asli, cuma tato terbuat dari henna,” ujarnya.
“Jangan sampai komentar dari masyarakat ini malah membuat keluarga korban semakin terpuruk dan terpukul. Jadi tolong bijaksanalah dalam bersosial media,” tegas Yopi.
Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim untuk mengusut tuntas kasus penemuan mayat siswi MTsN tersebut. Menurutnya, dari hasil olah TKP dan identifikasi pada tubuh korban, diduga kuat korban tewas akibat dibunuh.
“Untuk sementara, kita baru mengumpulkan semua saksi yang berhubungan dengan korban. Sedang kita data dan sedang diambil keterangannya. Akan tetapi baru sebagian, dan masih ada sebagian lainnya belum,” kata AKP Surya Wahyudi kepada wartawan, Kamis (20/2).