JAKARTA - Sebuah tonggak penting dalam perjalanan energi bersih Indonesia telah tercapai. PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama mitra strategisnya, Indo ACWA Tenaga Saguling, secara resmi memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling. Proyek ambisius berkapasitas 60 MWac ini berlokasi di perairan Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menandai langkah nyata dalam komitmen Indonesia menuju masa depan energi yang lebih hijau.
Proyek inovatif ini tidak hanya berambisi besar dalam kapasitasnya, namun juga dampaknya. Diperkirakan, PLTS Terapung Saguling akan mampu menyumbangkan lebih dari 130 GWh listrik setiap tahunnya. Angka ini sungguh fantastis, setara dengan memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 50.000 rumah tangga. Lebih dari itu, keberadaan PLTS ini akan menjadi garda terdepan dalam upaya pengurangan emisi karbon, dengan proyeksi mampu menekan jejak karbon hingga 104.000 ton CO₂ per tahun. Bayangkan, setiap panel surya yang mengapung di permukaan air adalah harapan baru bagi udara yang lebih bersih.
Bernadus Sudarmanta, Direktur Utama PLN IP, menegaskan betapa strategisnya proyek ini. Ia menjelaskan bahwa pembangunan PLTS Terapung Saguling merupakan bagian integral dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No.109 Tahun 2020. Ini bukan sekadar proyek pembangkit listrik biasa, melainkan sebuah tonggak krusial dalam upaya Indonesia mencapai target ambisius Net Zero Emission pada tahun 2060. Sebuah visi besar yang kini mulai terwujud.
"Proyek ini bukan hanya simbol komitmen kami terhadap transisi energi bersih, tetapi juga bentuk nyata kontribusi PLN Indonesia Power dalam memperkuat ketahanan energi daerah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, " ujar Bernadus Sudarmanta dalam keterangan resminya, Sabtu (5/10/2025). Ucapan ini membawa harapan, bahwa energi bersih bukan hanya untuk masa depan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat saat ini.
Dalam setiap tahap implementasinya, proyek ini berkomitmen penuh untuk menjalankan prinsip-prinsip Environmental and Social Management System (ESMS) yang sesuai dengan standar internasional. Teknologi floating PV atau panel surya terapung yang digunakan pun menawarkan keuntungan ganda. Selain menghasilkan listrik bersih, teknologi ini juga berkontribusi pada pengurangan penguapan air dari waduk dan meningkatkan efisiensi panel surya berkat suhu permukaan air yang lebih sejuk.
"Kami memastikan bahwa pelaksanaan proyek ini mengedepankan keberlanjutan, efisiensi, dan partisipasi aktif masyarakat lokal, " imbuhnya, menunjukkan dedikasi PLN IP terhadap aspek sosial dan lingkungan dalam setiap langkah pembangunan.
Pemilihan Waduk Saguling sebagai lokasi proyek bukanlah tanpa alasan. Karakteristik perairan yang stabil dan luas permukaan yang memadai menjadikan waduk ini lokasi ideal. Menariknya lagi, proyek ini hanya akan memanfaatkan kurang dari 5?ri total luas area waduk. Ini berarti fungsi utama waduk sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan penyedia irigasi tidak akan terganggu sama sekali, sebuah keseimbangan harmonis antara kebutuhan energi dan pelestarian fungsi alam.
Di luar aspek teknis dan lingkungan yang canggih, proyek PLTS Terapung Saguling juga memiliki nilai strategis yang tak ternilai dalam konteks ketahanan energi lokal. Bayangkan, di saat-saat genting seperti pemadaman listrik, PLTS ini dapat berfungsi sebagai sumber daya listrik cadangan yang andal. Keberadaannya akan memperkuat keandalan sistem kelistrikan di wilayah Bandung Barat dan sekitarnya, memberikan rasa aman dan stabilitas energi bagi jutaan warga. (PERS)