PADANG, METRO —Upaya PT Semen Padang dalam membantu penanganan pascabencana banjir bandang di Kecamatan Pauh, Kota Padang, terus berlanjut dan semakin intensif. Hingga Kamis (11/12) sore, satu unit alat berat ekskavator PC 200 masih dioperasikan di kawasan Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit.
Alat berat dari anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG itu sudah berada di Sungai Batu Busuk sejak 4 Desember 2025 untuk memperbaiki sistem drainase dan membangun tanggul sungai yang rusak akibat terjangan banjir bandang yang terjadi pada akhir November lalu.
Koordinator Posko Semen Padang Peduli, Ferdy Dinardo, mengatakan sejak 4 Desember, alat berat tersebut aktif bekerja membuka aliran drainase yang tersumbat, memperdalam jalur air dari permukiman warga menuju sungai, dan membentuk tanggul penahan agar air sungai tidak lagi meluap ke kawasan perumahan.
“Aktivitas ini merupakan bagian dari langkah cepat PT Semen Padang mendukung pemerintah dan masyarakat dalam percepatan pemulihan pascabencana di Kecamatan Pauh,” kata Ferdy, Kamis sore.
Ia menjelaskan bahwa alat berat PC 200 ini sebenarnya sudah bekerja sejak hari pertama posko penanganan dibuka, yakni 1 Desember 2025. Hanya saja, pada awal penugasannya, alat berat tersebut difokuskan ke kawasan Simpang Pasir, Gunung Nago, untuk membuat tanggul sungai yang juga terdampak derasnya banjir.
“Setelah di Gunung Nago, pada Kamis sore 4 Desember, melalui koordinasi dengan pihak kelurahan Lambung Bukik kami memindahkan alat berat itu ke Batu Busuk, tepatnya di bawah PLTA Kuranji. Penempatan alat berat di titik yang rawan di aliran sungai Batu Busuk kami lakukan berdasarkan permintaan dari kelurahan, dengan fokus pekerjaan di Batu Busuk ini adalah membuat jalur drainase yang efektif agar air dari permukiman bisa langsung mengalir ke sungai, serta membangun tanggul penahan di titik-titik yang rawan luapan,” jelas Ferdy.
Ia menjelaskan bahwa selama dua minggu terakhir, alat berat bekerja hampir tanpa jeda. Hanya pada satu kesempatan, pekerjaan dihentikan sementara akibat curah hujan tinggi yang membuat debit sungai meningkat dan aktivitas alat berat tidak memungkinkan dilanjutkan demi keselamatan operator di lapangan.
“Artinya, sudah dua minggu penuh PT Semen Padang mengerahkan alat berat di wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Pauh. Komitmen ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan dalam mendukung upaya pemulihan bencana di Pauh,” katanya.
Ferdy menambahkan, meskipun masa siaga bencana berakhir pada hari ini, keberadaan alat berat PC 200 di Batu Busuk tidak serta-merta dihentikan. PT Semen Padang memutuskan tetap mempertahankan alat berat tersebut di Batu Busuk. Namun, keberadaan alat berat tersebut berada di bawah komando Unit WHRPG dan Utilitas PT Semen Padang.
“Untuk siaga bencana selesai hari ini. Jadi ke depannya, koordinasi operasional alat berat akan berada di bawah Unit WHRPG dan Utilitas PT Semen Padang. Ini agar penanganan di lapangan tetap berkelanjutan, terarah, serta sesuai kebutuhan warga dan arahan pihak kelurahan,” jelasnya.

15 hours ago
6

















































