6 Bulan Jabat Presiden, Prabowo: Kebijakan Kita Masuk Akal, Menteri Kerja

1 week ago 31

JABAR, METRO–Presiden RI Prabowo Subianto mengaku kebijakannya selama enam bulan kepemim­pinannya masuk akal. Seluruh menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat dari pusat hingga daerah sudah bekerja keras.

Prabowo mengatakan itu di sela kunjungan kerja ke Majalengka, Jawa Barat, Senin (7 /3).

“Saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin seka­rang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-ka­dang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan, seluruh menterinya beker­ja keras dan turun ke lapa­ngan demi rakyat. Sebagai contoh, ia menyinggung harga pangan yang ter­kendali selama Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Alhamdulillah seka­rang kita lihat hasilnya dengan hati bersih, itikad baik, tanggung jawab ke­pada bangsa dan rakyat, keinginan kita melayani rakyat, membela rakyat lemah, miskin, ternyata dalam waktu tidak lama berhasil,” tutur Prabowo.

Prabowo pun menying­gung banyak negara besar kesulitan pangan. Namun, ia menyebut kondisi Indonesia saat ini baik-baik saja terkait masalah pangan berkat kerja keras semua pihak dan rakyat.

“Di mana banyak ne­gara kurang beras, harga pa­ngan menjulang, bahkan ne­gara terbesar terkaya dunia telur langka, kita su­dah ekspor telur, surplus, Mentan, Wamentan semua un­sur kerja keras, harga da­ging, telur, susu turun su­paya rakyat nik­mati protein, karena sangat penting bagi anak. In­sya­allah 1 tahun kita capai itu,” kata Prabowo.

Lantas, ia pun bertanya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Men­teri Pertanian Amran Sulai­man hingga Menko Pa­ngan Zulkifli Hasan. Prabowo mempertanyakan asal-usul pendidikan mereka.

Dia menuturkan tiga pejabat itu bukan lulusan dari universitas luar ne­geri.

“Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bu­kan. Oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kam­pung,” ujar Prabowo.

“Ini orang kampung se­mua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zul­kifli? Lampung, Anda nggak ke Oxford?,” lanjut Prabowo.

Prabowo menyadari bah­wa orang pintar dibu­tuhkan untuk membangun negeri. Namun, kata dia, orang yang memiliki akal sehat dan mencintai rak­yatnya lebih dibutuhkan oleh negara.

“Kita butuh orang-orang pintar, banyak. Tapi, yang paling penting adalah mereka-mereka yang pu­nya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-be­nar berasal dari rakyat,” tuturnya. (jpg)

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |