Kisruh Mubes SMPN 1 Padang Berlanjut, Angkatan yang Menolak Bentuk Lintas Angkatan Peduli Spensa

6 days ago 21

PADANG, METRO–Kisruh Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Keluarga Alumni SMPN 1 Padang (Ikaspensa) Minggu (6/4) di Hotel Pangeran Beach Padang berbuntut panjang. Sebanyak delapan angkatan yang tergabung dalam Lintas Angkatan Pedui Spensa Padang menyatakan sikap tertulis, menolak hasil mubes tersebut.

Delapan angkatan tersebut yakni, Angkatan 1982, 1986, 1987, 1988, 1989, 1991, 1992, 1993. Ketua Angkatan 1988 Ikaspensa, Fardi Nizar mengatakan, mubes yang dilaksanakan sangat memalukan dan mengangkangi nilai demokrasi.

“Sangat menciderai proses demokrasi proses mubes memilih Ketua Alumni SMPN 1 Padang ini. Padahal sekolah ini melahirkan tokoh demokrasi sepeti M Hatta dan M Natsir. Kalau hal ini diperlihatkan ke depan untuk generasi selanjutnya, akan muncul pertanyaan apakah alumni sekolah yang hebat-hebat ini berproses di sini?” ungkap Fardi dengan nada kecewa, Jumat (11/14) di SMPN 1 Padang.

Fardi menegaskan, pihaknya menolak mubes, karena bersikukuh mencari kebenaran bukan pembenaran. “Kita komit perjuangan akan tetap dilanjutkan. Niat lurus kita ingin menegakkan kebenaran,” tegasnya.

Menurutnya, setiap angkatan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Bahkan, untuk menyelenggarakan mubes seharusnya panitia penyelenggara juga meminta persetujuan setiap angkatan dengan persentase menyetujui 50 persen plus 1. Dengan proses ini, sehingga ada dasar panitia penyelenggara melaksanakan mubes.

Fardi menambahkan, delapan angkatan yang menolak mubes kini telah membentuk Lintas Angkatan Peduli Spensa Padang. Niatnya lurus menyelesaikan masalah mubes ini secara musyawarah mufakat.

”Hak-hak alumni yang dirampas. Termasuk adek-adek alumni kita, kita siap mendukung. Bahkan ada Alumni Angkatan 2000 yang juga protes menuntut hak dan kewajibannya. Kami berhak menyatakan sikap terhadap proses yang tidak benar.Dukungan penolakan akan bertambah. Kita minta penolakan dinyatakan tertulis,” tegasnya.

Sementara, Alumni Angkatan 1986 Spensa Padang, Aldian mengatakan, dengan menolak hasil mubes, pihaknya ingin menjelaskan kepada masyarakat apa yang ada di depan mata tersebut tidak sesuai dengan norma demokrasi yang seharusnya.

“Tindakan panitia mubes sangat melukai hati angkatan lain. Kami berkumpul delapan angkatan menyatakan sikap menolak. Insya Allah menyusul angkatan lain yang sedang dalam proses. Keputusan penolakan ini dituangkan dalam bentuk surat. Angkatan 86 turut menolak hasil mubes tersebut sampai kita menemukan kebenaran,” tegasnya.

Ketua Lintas Angkatan Peduli Spensa Padang, Richmon mengatakan, terbentuknya Lintas Angkatan Peduli Spensa Padang terdiri dari beberapa angkatan yang menyatakan sikap menolak hasil mubes. Saat ini sudah ada delapan angkatan yang mengirimkan surat. Jumlahnya akan sampai 30 angkatan.

Richmon menegaskan, pihaknya tidak menolak hasil mubes, tetapi dengan syarat berjalan demokratis dan kekeluargaan. “Yang kita tolak prosesnya, bukan orang yang terpilih. Tujuan kita membentuk Lintas Angkatan Peduli Spensa Padang ini menyatukan. Karena di sini melihat ada eksklusifitas angkatan. Bahkan ada yang mengatakan angkatan selain mereka tukang sorak,” ungkap Alumni Angkatan 1988 itu.

Ketua Alumni Angkatan 1992, Budi Syahrial mempertanyakan, apakah Panitia Mubes Ikaspensa Padang memiliki surat keputusan (SK) sebagai panitia penyelenggara? “Jika ada SK-nya, siapa yang mengeluarkan?” ungkapnya

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |