Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pasbar Ikuti Penanaman Padi Gogo di Lahan Perkebunan

1 month ago 61

PASBAR, METRO–Upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Kabupaten Pasaman Barat mengikuti penanaman per­dana serentak Agrofo­restry Pangan yang mengintegrasikan tanaman padi lahan kering atau padi gogo dengan tanaman serbaguna (Multi-Purpose Tree Species/MPTS) dengan pola agroforestri.  Kegiatan ini dilaksanakan secara nasional pada enam regional di 26 titik lokasi bersama pemerintah pusat dan dipusatkan di Indramayu, Selasa (4/2).

Di Pasaman Barat, a­cara pembukaan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting di Lubuk Manggis, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian. Pena­naman padi gogo merupakan bagian dari optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan dengan pendekatan pola agroforestri, yakni mengintegrasikan tanaman pertanian dengan ta­naman kehutanan guna mencapai manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.

Dalam amanatnya, Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat ketahanan pangan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

Pengembangan dilakukan dengan pola agroforestri yang juga dapat menjadi solusi adaptif dan mitigatif yang efektif dalam mendukung ketahanan pa­ngan.

“Ketahanan pangan bukan hanya tentang ke­tersediaan bahan pangan, tetapi juga tentang pe­ngelolaan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan. Dengan integrasi antara pertanian dan kehutanan, kita dapat memaksimalkan produktivitas lahan, mendukung kesejahteraan masyarakat, dan melindungi ekosistem,” ujar Raja Juli.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, Kementerian Kehutanan me­lalui program kehutanan sosial bersama Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan agroforestri untuk tanaman pangan seluas ±1,9 juta hektare. “Dari luasan ter­sebut, terdapat areal yang sesuai untuk komoditas padi lahan kering seluas ±389.406 hektare. Jika ditambahkan dengan potensi pada areal Perhutani, maka terdapat potensi areal untuk pengembangan padi lahan kering seluas ±419.462,37 hektare,” katanya.

Selain itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa kegiatan penanaman agroforestri pangan serentak ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan pangan yang kokoh dan mandiri.

Program ini juga merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjadikan hutan sebagai cada­ngan pangan melalui pe­ngembangan agroforestri.

“Dengan demikian, hutan tidak hanya memberikan manfaat ekologi, tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial yang berimbang demi pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Amran.

Di akhir pembukaan kegiatan tersebut, Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian juga menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian Tentang Si­nergitas Program Pembangunan Bidang Kehutanan Dengan Bidang Pertanian Untuk Mewujudkan Swa­sembada Pangan.

Read Entire Article
Energi Alam | Padang | | |